“Ayo ke pantai!” ucapnya tiba-tiba siang itu.. Di atas motor berboncengan dengannya, aku sempat kaget juga dengan idenya yang tak seperti biasanya, kali ini begitu spontan.“Ayooo!!,” jawabku kontan menerima ajakannya. “Pantai apa?”“Hmmm… apa ya?? Tanjung Pasir aja gimana,, dulu pernah liat dipeta, kayaknya sih itu nama pantai..”Tanjung Pasir? Hmm, meskipun aku sempat berfikir kalo itu mungkin saja nama toko bangunan yang jual pasir grosiran (emang pasir ngecer?), tapi aku langsung mengiyakan ajakannya. Yang penting jalan, pikirku pendek. Lagipula apa salahnya menjelajah pantai yang baru. Ancol benar2 tidak menarik hatiku, walopun aku sudah ngidam mencium bau asin laut sejak dua bulan yang lalu.“Cepat ya siap2nya, gak usah bawa barang banyak. Mz tunggu di warung, mau makan dulu,” sambil tersenyum dia memandangku isyarat menyuruh aku segera masuk ke kosan.Setelah Shalat Dhuhur, aku bergegas menuju lemari, menyabet 1 lembar baju dan jilbab, kamera digital kami, sabun muka, handuk, dan juga perlengkapan pribadi. Eitz, gak pernah lupa untuk selalu safety ridingàjaket jeans, kaos kaki, sepatu sandal, slayer penutup hidung, dan helm standar. Yap, Ready to go!! JSetengah dua pas, kami berangkat. Dengan semangat, kami terang2an menantang panasnya Jakarta. Hari ini panasnya memang naudzubillah… apalagi Jakarta di hari Sabtu adalah Jakarta semua warga yang keluar dari rumah untuk juga siap bertamasya. Jalanan selebar apa tetap saja penuh sesak. Macet parah. Perjalanan jadi gak bisa lancar. Speedometer gak jauh2 bergoyang dari angka 45. Tak ayal peluh pun bercucuran. Mandi keringat dan ekstra kesabaran.Belum sepertiga perjalanan, aku sudah kehausan. Tapi dahagaku hanya mampu disejukkan dengan doa, semoga Tuhan menambah pahala puasaku (aamiin)# Telan ludah.Ternyata perjalanan tak sedekat yang kami bayangkan. Estimasi perjalanan sejam setengah ternyata malah memakan waktu dua kali lipat, TIGA jam sodara2! -___- tapi mungkin bila jalanan tidak macet, kami bisa tiba lebih awal #hell.yeah
ini waktu rehat pertama. Di dekat Cengkareng, Bandara Soehat
|
suasana Pantai Tanjung Pasir |
berangkat ke Untung Jawa dengan perahu boat |
Di atas kapal ada kurang lebih 10 orang. Semuanya tampak memang berencana pergi kesana dan mungkin ini bukan yang pertama kalinya bagi mereka. Terlihat dari persiapan yang mereka bawa dan ekspresi wajah yang biasa2 saja. Padahal daritadi aku mulai cengar-cengir gak jelas. Menikmati laut. Menikmati ombak yang mengayun-ayunkan kami di atas perahu kecil, menikmati burung2 yang terbang rendah, berarak pulang menuju sarang hangatnya. Menikmati hembusan angin yang menerpa wajah, menikmati langit yang mulai memerah senja.Semuanya cukup membuatku tersenyum sepanjang perjalanan. Sepertinya ini adalah permulaan yang baik untuk memutuskan ke Untung Jawa. UJ, please be nice with us J
0 comments:
Post a Comment